Friday 1 December 2017

Analisis Unsur Intrinsik & Extrinsik Hikayat

Posted by mocachino on 00:56 with No comments
KALILA DAN DAMINA







DISUSUN OLEH :

NAMA       : CANTIKA PUTRI NOFA
KELAS       : X MIA 3
NO.ABSEN         : 08

SMAN 1 PECANGAAN
 


Jl. Raya Pecangaan Kulon, Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59462,Telp (0291755218 )

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KALILA DAN DAMINA

Pada jaman dahulu ada seekor lembu benama Sjatrabah yang mengikuti tuannya membawa barang  dagangan untuk berniaga, saat  sampai di sebuah hutan, Sjatrabah terperosok kesebuah lubang lumpur. Tuannya mencoba untuk membantunya, tapi ia gagal. Tuannya pun meninggalkan Sjatrabah dengan seorang hambanya, hambanya itu juga berusaha mengeluarkannya dari lubang tersebut, tapi ia juga gagal seperti tuannya tadi. Hamba tadi juga mengikuti tuannya  meninggalkan Sjatrabah. Akhirnya Sjatrabah sendiri yang berusaha mengeluarkan dirinya sendiri  dari lubang  lumpur tersebut,  dengan berbagai cara yang dilaluinya akhirnya ia bisa mengeluarkan dirinya sendiri dari lubang lumpur .
Sjatrabah bingung, karena ia tidak  tahu bagaimana cara menemukan  tuannya yang meninggalkannya tadi. Karena sudah malam hari, ia memutuskan untuk menetap dihutan itu. Ia memilih untuk lebih masuk kedalam hutan tadi dan  memakan  rerumputan yang ada di sana. Suara remasan rumput dimulutnya itu terdengar hingga ke telinga Raja Singa,  Raja Singa pun khawatir  mendengar  suara tersebut,  karena  di hutan itu juga banyak  hewan buas.  Diantaranya adalah Kalila dan Damina yakni  dua serigala yang bijak, pandai dan bertugas mencari makan untuk  Raja Singa,  namun Kalila jengkel  karena Raja Singa karena jarang   mengunjungi  rakyatnya,  Kalila pun menceritakan  hal  itu  kepada  sahabatnya Damina.
Setelah mendengar cerita tersebut Damina menghadap ke Raja Singa dan menjelaskan perihal masalah tersebut, Damina memberi sebuah solusi. Setelah beberapa lama, datanglah Damina  bersama Sjatrabah, Sjatrabah pun menceritakan apa saja yang terjadi, ia pun diperbolehkan Raja Singa untuk  tinggal menjadi rakyat. Raja Singa sudah  mulai  percaya  terhadap Sjatrabah, karena ia mulia, baik dan ikhlas  dalam berkawan. Ternyata kedekatan Sjatrabah  dengan Raja Singa tidak segani oleh Damina. Damina merasa posisi sudah diambil alih oleh Sjatrabah. Ia sudah mempersiapkan rencana  untuk menghancurkan Sjatrabah, ia menyebarkan fitnah untuk Sjatrabah.
 Lalu Raja Singa percaya  dan menyuruh Sjatrabah untuk dibunuh, sebenarnya dalam hati, Raja Singa sangat berduka atas  kematian sahabatnya itu. Kejahatan tidak akan selamanya tertutupi, ternyata  fitnah yang dilakukan Damina mulai diketahui oleh Ibu Raja Singa. Lalu, beliau menemui Raja Singa dan mengatakan  kepadanya bahwa kematian  Sjatrabah   karena fitnahan dari Damina. Mendengar hal itu Raja Singa pun memerintahkan para ajudannya untuk menangkap Damina dan memenjarakannya. Kalila, sahabat Damina sangat rindu kepadanya, sampai terlalu lama menuggunya ia hingga mati. Akhirnya, Damina  dijatuhi hukuman mati. Ia menerimanya  karena ia sudah tidak sanggup lagi  sebab sudah kehilangan sahbatnya Kalila.
  
UNSUR INTRINSIK “ KALILA DAN DAMINA”
·      Tema        : Kesyirikan
·      Latar         :
                     1. Tempat     : Hutan, Kerajaan,
                     2. Waktu       : Pada jaman dahulu, Malam hari
          3. Suasana    : Menegangkan,   
·      Alur           : Maju

·      Tahap Alur            :
1.          
              Perkenalan      : Paragraf 1  kalimat 1

                  “Pada jaman dahulu, ada seekor lembu bernama Sjatrabah yang mengikuti tuannya membawa barang  dagangan untuk berniaga, saat  sampai di sebuah hutan, Sjatrabah terperosok kesebuah lubang lumpur.

2.      Pemunculan Masalah     : Paragraf  1  kalimat 2 – Paragraf 2 

Tuannya mencoba untuk membantunya, tapi ia gagal……. Kalila pun menceritakan  hal  itu  kepada  sahabatnya Damina.

3.      Klimaks        : Paragraf 3

                  “Setelah mendengar cerita tersebut Damina menghadap ke Raja Singa….. Damina sudah mempersiapkan rencana  untuk menghancurkan Sjatrabah, ia menyebarkan fitnah untuk Sjatrabah.”

4.      Ketegangan menurun       : Paragraf 4

                  “ Lalu Raja Singa percaya  dan menyuruh Sjatrabah untuk dibunuh, sebenarnya dalam hati, Raja Singa sangat berduka atas  kematian sahabatnya itu… Kalila, sahabat Damina sangat rindu kepadanya, sampai terlalu lama menuggunya ia hingga mati.

5.      Penyelesaian       : Paragraf 4 kalimat terakhir

                        “Akhirnya, Damina  dijatuhi hukuman mati. Ia menerimanya  karena ia sudah tidak sanggup lagi  sebab sudah kehilangan sahbatnya Kalila.

                Tokoh dan Perwatakan     :

a)             Sjatrabah  : Mulia, baik dan ikhlas  dalam berkawan.

Raja Singa sudah  mulai  percaya  terhadap Sjatrabah, karena ia mulia, baik dan ikhlas  dalam berkawan.

b)            Damina : Licik,jahat.

      “Damina merasa posisi sudah diambil alih oleh Sjatrabah. Ia sudah mempersiapkan rencana  untuk menghancurkan Sjatrabah, ia menyebarkan fitnah untuk Sjatrabah.”

c)      Kalila   : Setia,tritagonis.

Kalila, sahabat Damina sangat rindu kepadanya, sampai terlalu lama menuggunya ia hingga mati. Akhirnya, Damina  dijatuhi hukuman mati. Ia menerimanya  karena ia sudah tidak sanggup lagi  sebab sudah kehilangan sahbatnya Kalila.

d)   Raja Singa            : Tegas,baik hati,peduli.

      “…Raja Singa untuk  tinggal menjadi rakyat.

      “Mendengar hal itu Raja Singa pun memerintahkan para ajudannya untuk             menangkap Damina dan memenjarakannya.

e)  Ibu Raja Singa       : Peduli, tegas.

      “…fitnah yang dilakukan Damina mulai diketahui oleh Ibu Raja Singa. Lalu, beliau menemui Raja Singa dan mengatakan  kepadanya bahwa kematian  Sjatrabah   karena fitnahan dari Damina.

f)  Hamba   Tuan dari Sjatrabah  : Baik.

      “…hambanya itu juga berusaha mengeluarkannya dari lubang tersebut…”

g)  Tuan Sjatrabah  :  Baik
      “Tuannya mencoba untuk membantunya….”

- Tokoh dalam Cerita    :

a)      Tokoh Utama              :  Sjatrabah, Damina, Raja Singa
b)      Tokoh Bawahan          : Kalila, Ibu Raja Singa, Tuan Sjatrabah, Hamba   Tuan dari                                                      Sjatrabah,
·         Sudut Pandang                             : Orang ke tiga serba Tahu

·         Gaya bahaasa                               :Paradoks

                  “Lalu Raja Singa percaya  dan menyuruh Sjatrabah untuk dibunuh, sebenarnya dalam hati, Raja Singa sangat berduka atas  kematian sahabatnya itu.

·         Amanat                                         : Kajahatan (fitnah) tidak akan selamanya tertutupi,                                                                  karena   kebenaran pasti akan terbukti.     

C.     UNSUR EKSTRINSIK “KALILA DAN DAMINA”
·         Biografi Pengarang     :
Baidaba, seorang filsuf India yang hidup pada abad 3 Masehi. Menulis buku Hikayat Kalilah & Dimmah untuk Dabsyalim, Raja India. Karyanya mengandung kisah-kisah alegoris atau kiasan dalam bahasa binatang (fabel) yang dimaksudkan sebagai kritik dan nasihat kepada seorang raja yang lalim. Melalui fabel-fabelnya , Baidaba bermaksud meluruskan berbagai penyimpangan yang dilakukan sang Raja dalam sgenap sepak-terjang politik kekuasaan dan perjalanan hidupnya. Karena kandungan kearifannya sangat berbobot dan dituturkan dalam bahasa yang mudah dipahami, sehingga karyanya mampu bertahan hingga sekarang.
Dalam hikayat ini disebut bahwa pengarangnya bernama Baidapa. Konon nama ini merupakan sebuah bentuk yang sudah rusak dari nama Sanskerta Widyapati yang bisa diartikan sebagai "Raja Ilmu Pengetahuan". Sedangkan judul hikayat Kalila dan Daminah konon merupakan sebuah bentuk rusak dari Karn
·         Keadaan    Budaya            :
Hikayat Kalila dan Daminah adalah sebuah hikayat dalam bahasa Melayu yang merupakan sebuah terjemahan daribahasa Arab. Tetapi karya sastra ini bukanlah sebuah karangan asli dalam bahasa Arab pula, melainkan sebuah terjemahan daribahsa Persia kuna. Karangan dalam bahasa Persia Kuna ini pada gilirannya merupakan terjemahan daribahsa Samsekerta. Dalam bahasa Sanskerta karya sastra ini disebut Panca Tatra.





D.     NILAI -  NILAI  DALAM KALILA DAN DAMINA”
·         Nilai  moral          : - Raja Singa sudah  mulai  percaya  terhadap Sjatrabah, karena ia                                             mulia, baik dan ikhlas  dalam berkawan.
·         Nilai sosial           : - Tuannya pun meninggalkan Sjatrabah dengan seorang hambanya,                                        hambanya itu juga berusaha mengeluarkannya dari lubang                                                          tersebut, tapi ia juga gagal seperti tuannya tadi.
                                     - Ia memilih untuk lebih masuk kedalam hutan tadi dan  memakan                                                rerumputan yang ada di sana. Suara remasan                                                                               rumput dimulutnya itu terdengar hingga ke telinga Raja                                                             Singa,  Raja Singa pun khawatir  mendengar  suara                                                                     tersebut,  karena  di hutan itu juga banyak  hewan buas. 
·         Nilai agama          : -  Kejahatan tidak akan selamanya tertutupi, ternyata  fitnah yang                                           dilakukan Damina mulai diketahui oleh Ibu Raja Singa.
·         Nilai budaya        : - Lalu, beliau menemui Raja Singa dan mengatakan  kepadanya                                                   bahwa kematian  Sjatrabah   karena fitnahan dari Damina.                                                         Mendengar hal itu Raja Singa pun memerintahkan para                                                               ajudannya untuk menangkap Damina dan memenjarakannya.

NO.
NILAI-NILAI
KALIMAT
RELEVAN
TIDAK RELEVAN
1.
Nilai moral
Raja Singa sudah  mulai  percaya  terhadap Sjatrabah, karena ia mulia, baik dan ikhlas  dalam berkawan.


ü  

2.
Nilai sosial
Tuannya pun meninggalkan Sjatrabah dengan seorang hambanya, hambanya itu juga berusaha mengeluarkannya dari lubang tersebut, tapi ia juga gagal seperti tuannya tadi.


ü  

3.
Nilai sosial
Ia memilih untuk lebih masuk kedalam hutan tadi dan  memakan  rerumputan yang ada di sana. Suara remasan rumput dimulutnya itu terdengar hingga ke telinga Raja Singa,  Raja Singa pun khawatir  mendengar  suara tersebut,  karena  di hutan itu juga banyak  hewan buas. 


ü  

4.
Nilai agama
Kejahatan tidak akan selamanya tertutupi, ternyata  fitnah yang dilakukan Damina mulai diketahui oleh Ibu Raja Singa.

ü  

5.
Nilai budaya
Lalu, beliau menemui Raja Singa dan mengatakan  kepadanya bahwa kematian  Sjatrabah   karena fitnahan dari Damina. Mendengar hal itu Raja Singa pun memerintahkan para ajudannya untuk menangkap Damina dan memenjarakannya.




Categories:

0 comments:

Post a Comment